Ilmuwan Temukan 91 Gunung Berapi di Bawah Lapisan Es Antartika
Sebuah tim ilmuwan menemukan wilayah gunung berapi yang sebelumnya tersembunyi di bawah lapisan es Antartika. Ahli geologi yang memimpin tim itu memberi peringatan akan konsekuensi destabilisasi, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, Minggu 13 Agustus 2017.
Peneliti dari Universitas Edinburgh menemukan hampir 100 gunung berapi, dengan gunung tertinggi hampir setinggi Eiger di Swiss, yang memiliki tinggi 3.970 meter.
Geolog menilai wilayah itu, yang berada dua kilometer di bawah es di Antartika Barat, akan mengerdilkan jajaran gunung berapi Afrika timur, yang dinilai sebagai konsentrasi gunung berapi terpadat di dunia.
Ahli gletser Robert Bingham, yang membantu menulis laporan, memberitahu The Guardian bahwa jangkauan itu bisa memiliki konsekuensi mengkhawatirkan. "Jika salah satu gunung berapi ini meletus, gunung itu dapat menggoyahkan lapisan es Antartika barat,” ujarnya.
Apapun yang menyebabkan mencairnya es – seperti letusan - kemungkinan akan mempercepat aliran es ke laut. "Pertanyaan besarnya adalah: seberapa aktif gunung berapi ini? Itu adalah sesuatu yang kita butuhkan untuk menentukannya secepat mungkin. "
Survei gunung berapi Edinburgh itu, ditampilkan dalam seri publikasi khusus Geological Society, menguji bagian bawah lapisan es itu.
Selama abad yang lalu, penjelajah telah melaporkan penampakan beberapa puncak gunung, di mana beberapa berada di atas es.
Anggota termuda tim survei, Max Van Wyk de Vries, mengatur proyek itu bersama Dr. Bingham. Mereka menggunakan radar es yang dibawa oleh pesawat dan kendaraan darat untuk menganalisis pengukuran yang dilakukan oleh survei sebelumnya dan jalur survei es Antartika Barat.
Dr Bingham menjelaskan hasilnya dibandingkan dengan satelit dan catatan database serta informasi geologi dari survei udara. "Pada dasarnya, kami sedang mencari bukti kerucut vulkanik yang mencuat ke dalam es."
Setelah menyusun hasil, tim melaporkan 91 gunung berapi yang sebelumnya tidak diketahui, menambah 47 lainnya yang ditemukan selama abad sebelumnya oleh penjelajah.Gunung berapi yang baru ditemukan di Antartika ini berkisar dari 100 sampai 3.850 meter. Semuanya diselimuti es, kadang-kadang dalam lapisan setebal lebih dari 4 kilometer.[Sumber : tempo.co/Foto : Fransiska Dimitri (kanan) dan Mathilda Dwi Lestari di puncak tertinggi Antartika, Vinson Massif, awal Januari lalu. Dok. Women of Indonesia's Seven Summits Expedition (WISSEMU)].