Hati-Hati Bahaya Akhir Zaman
“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar” (2 Timotius 3:1). Apa yang saudara pikirkan atau rasakan setiap kali mendengar atau membaca tulisan tentang akhir zaman ?. Umumnya warga gereja sangat penasaran dengan hal itu. Tetapi beberapa ada juga yang takut.
Bicara akhir zaman adalah sebuah pokok yang selalu membuat orang penasaran. Semua orang ingin tahu apa yang akan terjadi saat itu dan apa tanda- tandanya ?. Tetapi mungkin saja juga ada yang tidak mau tau (cuek bebek).
Mereka berpikir, jangan terlalu dipusingkan soal itu. Yang penting kita bekerja dan melakukan apa yang menjadi bagian kita. Jadi tidak perlu mengetahui apa yang terjadi atau bagaimana akhir zaman itu. Termasuk manakah kita di antara sekian banyak kelompok orang yang memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang akhir zaman ini ?.
Entah termasuk kelompok manapun kita, namun hari ini, saya ingin kita memberikan perhatian sejenak untuk kebenaran seperti yang terdapat dalam nats bacaan kita hari ini. Dalam ayat 5 dikatakan bahwa secara lahiriah, orang akan beribadah tetapi sesungguhnya mereka memungkiri kekuatan mereka.
Orang akan terlihat beribadah, bahkan cenderung rajin. Banyak juga yang melayani. Namun di sisi lain mereka juga tetap menjalankan perbuatan-perbuatan dosa seperti yang disebutkan dalam ayat 1-4. Pada akhir zaman kuantitas kemunafikan akan semakin meningkat.
Ibadah dan pelayanan hanya menjadi kebiasaan, menjadi gaya hidup. Tetapi di sisi lain perbuatan kedagingan juga merajai hati dan pikiran mereka. Jika kita perhatikan dewasa ini, dan juga hasil sebuah survei menyebutkan bahwa sangat sedikit perbedaan antara orang-orang yang mengaku diri sebagai umat Tuhan, hamba Tuhan dengan orang-orang yang hidup secara sekuler (hidup bebas dan tidak ber-Tuhan).
Bertolak dari kebenaran tersebut, sudah sepatutnya kita harus meningkatkan kewaspadaan rohani pada akhir zaman ini. Kita harus terbuka pada sebuah realita di sekitar kita agar kita dapat melakukan loncatan-loncatan iman secara signifikan.
Sebab kita akui atau tidak, itu pasti dan sedang terjadi. Sebab itu adalalah nubuatan Firman, dan Firman pasti digenapi. Mari kita menghidupi Firman Tuhan dengan baik dan benar maka kita akan hidup.
Jangan lagi beribadah dan melayani secara lahiriah. Tetapi mari kita melakukan semuanya karena kasih dan kerinduan yang besar kepada Kristus. Dia sangat mengasihi kita, oleh sebab itu Ia selalu mengingatkan kita semua agar tahu berjaga-jaga dan semakin berharap kepada-Nya. Berjaga-jagalah sesuai dengan Firman maka kita pasti hidup.[Sumber : R.A.B - Pdm. Yudika Ziliwu, M.Th/Foto : Istimewa].
Kewaspadaan dan introspeksi diri adalah sebuah jalan untuk hidup sesuai Firman Tuhan