DPA : Seminar Gereja Sahabat Keluarga
Departemen Pemuda dan Anak BPH GBI mengadakan seminar di Graha Bethel (Rabu, 15/4) dengan tema “Gereja Sahabat Keluarga’’ , pembicara dalam seminar tersebut adalah: Pdt.Dr.dr.Dwidjo Saputro, SpKJ, Pdt .Maxxi Milianus Nesi,STh, Pdp . Antonius Sitompul , dihadiri para Hamba Tuhan , Orang tua , Aktivis pelayan keluarga , konselor keluarga, Aktivis/ pelayan generasi muda, pendidik keluarga dan guru sekolah minggu dan beberapa Gembala senior , nats Alkitab terambil dari Amsal 22: 6 “ Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak menyimpang dari pada jalan itu”.
Pelayanan Keluarga. Sesi pertama membicarakan Inti pelayanan Keluarga sebuah perspektif filosofis dan teologis. Filosofis pelayanan keluarga , orang tua bertanggung jawab terhadap pembentukan iman dan hidup anak; peran gereja sebagai rekan bagi rumah dalam proses tersebut. Pelayanan keluarga adalah menciptakan budaya keluarga yang Alkitabiah. Pelayanan keluarga adalah berpindah dari sudut pandang institusi paradigm lama yang berpusat pada gereja didukung oleh rumah menjadi sudut pandang Alkitabiah paradigma baru yang berpusat pada rumah didukung gereja, kadangkala kita sering percaya pada terhadap sudut pandang Alkitab tetapi yang dipratekkan sudut pandang institusi. Rumah dan gereja dalah rekan dalam pembentukan iman dan hidup.
Pelayanan keluarga berpindah ke sudut pandang secara Alkitabiah berpusat dirumah didukung oleh gereja hubungan kerjasama menyajikan kasih Allah dan rumah kita, menyajikan suasana aman dan sukacita bagi anak- anak kita. Gereja bertanggung jawab pada pembentukan iman anak-anak dan remaja, gereja bekerja-sama dengan orang tua sehingga orang tua diperlengkapi untuk dapat mengajarkan iman kepada anak mereka . Pelayanan keluarga adalah perubahan trend dalam pernikahan dan keluarga. Kenyataan pernikahan di Indonesia salah satunya peningkatan perceraian. Tantangan dalam pernikahan dan keluarga salah satunya stress dan materialistis, hubungan suami istri yang tidak stabil.Pelayanan keluarga adalah menjawab setiap permasalahan yang timbul. Tantangan dalam pernikahan dan keluarga dilihat mana yang merupakan ancaman bagi keluarga dan pernikahan serta dampaknya bagi anak-anak.
Pelayanan keluarga adalah memulihkan hubungan dengan Tuhan secara individual dan memulihkan hubungan satu dengan yang lainnya. Pelayanan keluarga mengajarkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.Pelayanan keluarga meningkatkan kapasitas gereja dan rumah sehingga dapat secara bersamaan dalam hubungan yang menyenangkan Tuhan sehingga Iman dalam Yesus terus bertumbuh. Dan terakhir pelayanan keluarga adalah tentang iman dalam Yesus dan sesungguhnya semua ini menjadi lebih efektif dalam menjalankan Amanat Agung.
Tekanan-Tekanan Pelayanan. Sesi kedua adalah dimulai dari saya dengan tujuan menilai kualitas rumah yang berpusat pada keluarga,mengaplikasikan 5 pembelajaran penting bagi rumah serta mengidentifikasikan area yang kuat dan area yang masih dapat dikembangkan. Tekanan dalam pelayanan meliputi 94% tekanan memiliki keluarga ideal, 81% tidak cukup waktu buat keluarga, 80% pelayanan berpengaruh negatif bagi keluarga, 33% pelayanan berbahaya bagi keluarga.5 pembelajaran : mengatur rumah menjadi hal yang penting dan prioritas (Pengkhotbah 3), bila kita ingin menumbuhkan iman pada anak kita harus memberikan waktu yang banyak dengan cara berkualitas, gereja menjalankan peran penting dalam hidup dan iman jemaat, ketrampilan dalam parenting, berkeluarga dan dalam pernikahan adalah hal yang dipelajari (Efesus 6:4), setiap rumah harus belajar membuat struktur,mengatur dan mengontrol hidup mereka dan gereja harus membantu khususnya dalam pengembangan iman.
Rencana Tuhan Ulangan 6:4-7, designnya Tuhan bukan saya , ayat referensi Ulangan 4:9-10;6:4-9; 11:18-21, Amsal 22:6, II Timotiius 1:1-7. Apa yang Tuhan katakan tentang peran orang tua dalam menumbuh kembangkan iman dalam hati Anak. Perubahan budaya gereja harus berubah berpusat pada rumah didukung gereja atau generasi mendatang akan berada di luar Kerajaan Sorga.Gereja sahabat keluarga dimulai dari saya dan keluarga.
Para Pembentuk Iman. Sesi ketiga berbicara tentang Ressurection Eggs – Do Votional Workshop . Orang tua dan kakek nenek sebagai pembentuk iman adalah idenya Tuhan demikian juga pernikahan (Kejadian 2:24) dan keluarga (Ulangan 6:4-9), kenapa orang tua dan kakek nenek sebagai pembentuk iman terbaik karenadi dalamnya ada pelatihan mezbah keluarga yang bertujuan untuk memperlengkapi rumah dimana orang tua mengajarkan anak tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, menyediakan sumber daya bagi orang tua dan anak tentang iman dan menyediakan modal bagi mezbah keluarga.
Referensi ayat pembentuk iman adalah Lukas 2:52. Ressurection Eggs adalah anda bersama-sama berjalan membantu anak dan cucu merayakan iman melalui Do-Votions mezbah keluarga dengan aktivitas dengan cara masuk dalam sebuah kelompok yang berisi 6 orang, tentukan pemimpin atau ketua, memperkenalkan diri dan keluarga, dan pemimpin melakukan instruksi melatih keluarga untuk melakukan Ressurection Eggs. The Ressurection Eggs adalah sumber daya anda dalam melakukan mezbah keluarga. Outline Renungan tentang Paskah dengan langkah-langkah : nyalakan lilin yang menggambarkan Yesus adalah terang dunia, berburu telur,pembacaan Alkitab dan baca renungan, doa keluarga dan berkat bagi keluarga.[Dep. DPA / Josiana]