Mengapa GBI Musti Buka PAUD ?
"Anak-anak pada dasarnya itu siap dituai, ujar Pdt. Dr.Purim Marbun ketika ia bicara pada sesi pertama Pelatihan Guru PAUD Kristen yang profesional di Graha Bethel, Jakarta [Kamis, 28/3]. Kegiatan akan berakhir besok [Jumat, 29/3].
Ia berbicara sebagai nara sumber usai opening yang dilayani oleh Ketua Umum BPH GBI, Pdt. Dr. Japarlin Marbun. Pdt. Dr. Purim Marbun kemudian mengutip nats Amsal 29:17 dan Amsal 22 : 6.
Menurut pengamatannya, pendidikan dimulai anak sejak dari kandungan. Ia menyayangkan kalau ruang SM kecil, alat ada kadarnya. Lebih lanjut, ia menafsirkan kata orang muda [Ibrani: na'ar] diterjemahkan 40 kali dengan arti anak-anak, orang muda 27 kali. Sementara itu, teks Netbible dan NSAB memakai istilah child.
Lebih lanjut, istilah Ibrani Chanak diartikan to train, melatih dengan tujuan menambah nilai-nilai yang positif kepada anak-anak. "Mendidik dan melatih dilakukan sejak dini dan memerlukan waktu yang relatif panjang," tegasnya.
PAUD adalah upaya mendidik dan melatih anak-anak dengan memberikan ketenangan dan juga tidak akan menyimpang dari iman. Ujung tombak menanamkan nilai-nilai Kerajaan Allah dan kembangkan generasi yang menyenangkan hati Tuhan.
PAUD merupakan proyek menabur dan mulia. Pentingnya pendidikan anak yaitu 1. Menanamkan nilai-nilai iman, etika dan norma. Masa Golden Age merupkan masa yang tepat untuk mendidik anak-anak.
2. Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan masa kini dan masa yang akan datang. 2. Memperkenalkan nilai-nilai kekekalan. 3. Berpusat pada Kristus. 4. Membawa anak-anak bersekutu dengan Kristus. PAUD musti dikerjakan sebagai sarana bina rohani terencana dan tersistem.Charles Spurgeon, Susana Wesley : membesarkan anak-anaknya menjadi utusan misi dan mempengaruhi banyak orang.
Prinsip Pendidikan Anak terdiri dari 1. Berpusat kepada Kristus yang meliputi metode, pendekatan dan strategi.Pengasuhan rohani berpusat kepada Kristus. Lingkungan belajar anak-anak harus Christ Centered.
2. Pendidikan dilakukan berdasarkan keteladanan [Ulangan 6:16-19]. Bukan lips service. Pendidikan PAUD "dihidupi", menjadi pelaku bukan sekedar mengisi otak, tapi hati [spiritual dan emosional] juga.
Orang Israel dulu melakukan pendidikan soal Tuhan dan hukum Taurat yakni syema [diulang-ulang]. Metode pendidikan terbaik adalah mengulang-ulang tradisi lisan. Pendidikan Yahudi bukan sekedar sambilan saja, melainkan meliputi semua bidang kehidupan [Robert R. Boehlke].
3. Pendidikan dilakukan berulang-ulang [Ulangan 6:4-9]. Hal ini diibaratkan menajamkan[mengasah] sebuah mata pisau [J.I. Packer]. Tujuannya agar [murid] dapat mengingat, memehami dengan jelas dan melakukannya [Terjemahan LAI].
GBI musti buka PAUD karena anak-anak adalah ladang subur bagi PI.Anak-anak adalah masa depan gereja dan bangsa. Mereka pada usia efektif penanaman nilai-nilai rohani dan bakalan menghadapi tantangan yang sulit dan rumit. Perkembangan industri 4.0 dan 5.0 yang terus menggerus iman orang percaya. Tenaga manusia makin tidak dibutuhkan [berkurang]. Misalnya layanan parkir, tol, petugas digantikan oleh sistem dan mesin [elektronik].