Empat Fungsi Penting Orang-Tua
Golden Age akan berdampak hingga usia dewasa, merupakah kalimat pembuka Ketua Umum BPP GBI ketika menjadi pembicara pada acara Konferensi Keluarga GBI. Tema utama acara ini yakni Christ Centered Parenting yang digelar secara online [Rabu, 29/6].
Nats Amsal 22:6 dan Daniel 6:4 dikutip oleh pembicara. Ia menegaskan roh yang ekselen yang dimiliki Daniel tentunya atas hasil didikan orang-tuanya. "Sebab Daniel dan kawan-kawan menolak makanan, minuman raja kala itu," tegasmya.
Pada Perjanian Baru, tambah pembicara ada nats 2 Timotius 1:5 dan I Timotius 4:12 perihal didikan iman yang diterima Timotius dari orang-tuanya.
Sebelum masa PB, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, MTh memberikan contoh perihal orang-tua yang berhasil mendidik anak-anaknya sehingga menghasilkan pemimpin yang luar biasa di zaman Firaun. Mereka adalah Amram dan Yokhebed [Keluaran 2:1-5] yang membesarkan Miriam, Harun dan Musa.
Lebih lanjut, ia menjelaskan empat poin penting tanggung-jawab orang-tua dalam proses pengasuhan anak : 1. Melahirkan keturunan ilahi [Maleakhi 2:15], seperti Yohanes Pembaptis yang besar dihadapan Tuhan [Lukas 1:15].
Menurutnya, ada dua orang yang mempunyai kehidupan berbeda yakni Max Jukes menurunkan keturunan yang rusak dan kriminal. Sebaliknya Jonathan Edward mempunyai keturunan yang bagus seperti misionaris, teolog, pengacara dan satu orang menjadi wakil Presiden Amerika-Serikat.
2. Memiliki visi ke depan sebagai keluarga [Keluaran 2:2, Ibrani 11:23] dengan cara mempersiapkan iman dan ilmu.
Guna melengkapi penjelasannya, orang-tua harus berfungsi sebagai otak [plan], mata [melihat visi besar untuk anak-anak], hidung [mendeteksi, mencegah anak-anak dari bahaya, pergaulan yang buruk], lidah/bibir [mengucapkan kata-kata hikmat], telinga [mendengarkan].
3. Keluarga yang saling menopang. Salah satru contohnya adalah ayah Musa dan keluarganya bekerja-sama untuk membuat peti pandan dan ter untuk menaruh bayi Musa di Sungai Nil. Janda dua anak yang mempunyai buli-buli isi minyak dan bejana [2 Raja-raja 4:1-7].
4. Menanamkan nilai-nilai rohani kepada anak [Ibrani 11:24-29]. Caranya, orang-tua membimbing anak sedini mungkin mengenal Tuhan dan mengajarkan anak-anak mempertahankan iman dan percaya kepada mujizat-Nya. "Kebajikan berasal dari rumah," pungkasnya.
Amsal 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.