SMD Jawa-Barat : Tuaian Besar Efektif Jika Dilakukan Bersama
Proses pemuridan ditekankan Ketua Umum BPP GBI ketika memberikan kotbah pada sesi ibadah pembukaan SMD IV [Umum] di Royal Safari Garden Hotel dan Resort, Cisarua, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa-Barat [15-16/2].
Hadir Pembimas Kristen Kemenag,Jawa Barat [Pdt. Harapan Nainggolan]. Turut serta mendampingi yakni Sugiat, Pembimas Kristen Kabupaten Bogor.
Persidangan digelar on-site dengan dihadiri 270 peserta dan 543 peserta melalui Zoom. SMD mencapai kuorum [80 persen] kehadiran, seperti keterangan tertulis Ketua BPD GBI Propinsi Jawa-Barat kepada Redaksi.
Ketum BPP menegaskan Gereja harus independen, mandiri, namun harus tetap berjejaring. Tuaian besar efektif dilakukan secara bersama. Bukan dengan pancing tetapi jaring. Amanat Agung dapat tercapai bila kita bersehati berjejaring dalam memenangkan jiwa.
Poin-poin penting lainnya disampaikan Ketum BPP yakni soal pemuridan yang berkaitan dengan proses bertumbuh agar seorang percaya menjadi seperti Yesus Kristus. Ia pun menegaskan Yesus melakukan proses teaching, coaching dan fathering.
Lebih lanjut, Pdt. Heru Cahyono sebagai Majelis Ketua dari unsur BPP GBI, Pdt. Sutadi Rusli dari unsur MPL dan Gembala, Pdt. Boy A. Djambek dari unsur BPD GBI Jawa-Barat, serta Pdt. Joko Prihanto [Sekretaris].
Usai pleno I dan pleno II, agenda pleno III diisi dengan mengusulkan dan memilih bakal calon Ketum BPP, memilih dan menetapkan anggota MPL perwakilan daerah Jawa Barat dan Ketua BPD Jabar periode 2023-2027.
Hasilnya, 212 Gembala dengan hak suara untuk memilih secara musyawarah untuk mufakat memilih Pdt. Rubin Adi Abraham [bakal calon Ketum tunggal dari BPD GBI Jawa Barat], Pdt. Sutadi Rusli sebagai anggota MPL perwakilan Jawa Barat, serta Pdt. Satrya sebagai Ketua BPD GBI periode 2023-2027.
Dalam sambutan singkatnya, Pdt. Satrya menyatakan sebagai Pentacostal Church seharusnya kita yang mengaku dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus memilih pemimpinnya melalui musyawarah untuk mufakat, bukan mendahulukan voting.
Menurutnya Gereja Bethel Indonesia adalah Sinode yang teokratis dan bukan demokratis. Sebuah bukti dari kedewasaan rohani dan kedewasaan berorganisasi yang harus dipertahankan dan dikembangkan.
Persidangan ini memperkenalkan delapan orang calon Pendeta susulan, dan melantik 16 orang Pendeta Madya serta 22 orang Pendeta Pratama.
Sembari mengutip nats Roma 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!,Ketua BPD Jawa-Barat pada sesi ibadah penutup berpesan agar semua ini jangan membuat kita bertepuk dada,namun tetap hidup dalam kesederhanaan, berintegritas dan rendah hati.