Berita Bethel
Penulis: Pram (15/03/2023)

Renungan : Paket Keselamatan Sudah Tuntas

Kenaikan Yesus Kristus ke Surga merupakan paket keselamatan yang telah lengkap dikerjakan oleh  Sang Mesias. Dari  kelahiran sampai kematian, kebangkitan serta kenaikan-Nya merupakan kisah sejarah hidup Kristus  yang indah dalam karya-Nya, tuntas dan sempurna dan tidak  akan terulang kedua kali.

Orang boleh menafsirkan apa  saja  namun  realitasnya semua  sudah diselesaikan secara runtun, babak demi babak, akurat, tajam dan terpercaya dan tidak  boleh diganggu gugat.

Orang perlu paham bahwa pribadi Yesus Kristus bukanlah pendiri agama, tokoh spiritual, guru etika atau sekedar nabi, rasul dan ahli filsafat  karena semua gelar dan jabatan tersebut hanya berhenti sampai di kuburan saja.

Orang yang berhenti sampai di kuburan saja tidak layak diikuti atau diimani apalagi disanjung diagungkan bak  Tuhan sendiri. Di alam kubur para nabi dan rasul tidak bisa dimintai pertolongan atau bertindak sebagai hakim, menghukum atau memberi upah untuk para pengikutnya. 

Perlu dicamkan iman  yang dialamatkan kepada nabi dan rasul yang mati adalah kesia-siaan belaka. Seandainya Yesus hanya sekedar bangkit dan melakukan penampakan kepada para murid-Nya saja maka Yesus menjadi pribadi yang sekedar “gentayangan” saja.

Hampir tidak pernah ada orang yang sudah mati bangkit lagi dan memberi informasi apapun kecuali Yesus Kristus  sesudah mati dan bangkit. Ia tidak memberikan informasi soal alam di sana namun Ia kembali mengingatkan betapa pentingnya Injil diberitakan dengan damai sejahtera!.

Hanya Elia dan Musa yang sudah terpisah dari orang-orang hidup tampil kembali sesudah ribuan tahun untuk memberi kekuatan dan menguatkan Kristus  dalam misi-Nya (Mat. 17:3).Ketika Kristus  naik ke Sorga menunjukkan ke illahian-Nya, Ia yang memiliki Sorga maka Ia  kembali ke Sorga (KPR  1:6-11).

Kenaikan  Kristus ke Sorga memberi arti kepada orang percaya: Pertama, Ia adalah pribadi yang hidup yang mengerti keberadaan dan kebutuhan umat manusia, karena Ia telah merasakan seperti kita merasakan (Ibr. 4:15).

Kita layak  menyandarkan harapan dan iman  kita kepada-Nya sebab apa  yang  Ia ucapkan selama hidup  semuanya merupakan kenyataan. Ketika Yesus menyatakan Bapa dan Aku satu (Yoh. 10:30) dan sebelum Abraham  Aku ada  (Yoh. 8:58), Yesus menepati perkataan-Nya dan  realitasnya sebagai yang Empunya Sorga.

Kedua, Dia pergi untuk mempersiapkan Sorga bagi setiap orang  yang percaya kepada-Nya (Yoh. 14:6). Kematian-Nya tidak cukup  untuk membawa kita ke sorga, lebih tepatnya, kematian-Nya membuktikan kasih-Nya kepada kita dengan membayar hutang akan  dosa-dosa dan  memakukan-Nya di atas  salib (Kol. 2:14).

Salib  melambangkan kutukan  untuk  orang  berdosa yang sudah digantikan oleh  Kristus (Gal. 3:10)  namun sejalan dengan hal itu, salib juga melambangkan kasih yang tanpa batas dari Yesus sendiri. Kebangkitan-Nya membuktikan sebuah kemenangan yang luar biasa namun itu belum  cukup membuktikan Yesus yang Empu-Nya sorga.

Ia harus naik dan mempersiapkan sorga bagi orang  percaya (Yoh.  14:1-3).Kepastian  soal  Sorga merupakan kebanggaan tersendiri yang tidak  dimiliki kepercayaan manapun juga.

Ketiga, kenaikan-Nya membuktikan Ia akan datang kembali dengan cara yang sama (KPR 1:1-11). Mengingat Ia akan datang kembali maka dapat dipastikan Ia menjemput orang  percaya yang  seirama dengan Dia. Seirama dengan Tuhan artinya kita memiliki karakter dan sifat yang sama dengan Bapa di Sorga.

Jangan pernah membuat Ia kecewa karena menyediakan Sorga bagi mereka yang tidak layak menerimanya. Mari kita hidup berkenan dan serupa Dia agar kedapatan layak bagi kerajaan-Nya. 

Kita belajar hidup serupa Kristus oleh Pimpinan  Roh Kudus. “Hidup seirama dengan Tuhan adalah bukti bahwa kita mengasihi Tuhan”. [Sumber : R.A.B - Pdt. Timotius Bakti Sarono, MTh].