Berita Bethel
Penulis: Pram (30/10/2023)

Mari Membangun Menara-Menara Doa

Kekuatan doa adalah siknifikan dalam menopang pelayanan. Atas dasar kekuatan doa, sesi Rakernas I BPP GBI yang dihadiri para Ketua BPD, Sekretaris, dan Bendahara serta BPLN diisi dengan pembekalan perihal Menara Doa. 

Acara digelar di Graha Bethel, Jakarta [10-13 Oktober 2023] dengan mengundang Pdt. Kristina Faraknimella sebagai nara-sumber. Mengawali presentasinya, nara-sumber menjelaskan secara ringkas dasar Menara Doa yakni Restorasi Pondok Daud, prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa yang mempunyai gaya hidup doa, pujian dan penyembahan bersama-sama dalam unity [kesatuan] siang dan malam dan melakukan kehendak Bapa pada zaman ini. 

Nara-sumber mengutip nats KIS 15:15-17 "....... 15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, 15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini". 

The Tabernacle of David [Pondok Daud] berarti Kemah yang dibangun Daud karena kasihnya kepada Tuhan dan berkegiatan doa, pujian, penyembahan terus-menerus untuk menyukakan hati Tuhan. "Pemuji dan penyembah di sekeliling Tabut Allah bermakna kesatuan dengan Tuhan, kesetaraan satu dengan yang lain, kuantitas dan kualitas Pujian dan Penyembahan, "ujarnya. 

Soal waktu, Pdt. Kristina Faraknimella menjelaskan siang dan malam berarti terus-menerus selama 24 jam setiap hari dan ada kesatuan hati [unity]. Sementara itu, ia menjabarkan pengertian Menara Doa berkaitan dengan tempat yang tinggi [rohani yang tinggi], sesuai dengan nats Habakuk 2:1. Berjaga-jaga dalam doa, pujian dan peyembahan selama 24 jam setiap hari, dan erat dengan Tuhan [Yesaya 62:6-8]. "Tahun 2000 di Jerusalem House of Prayer for All Nations di nyatakan Tanpa Menara Doa Tidak Ada Penuaian Jiwa-Jiwa," tegasnya. 

   

Bagaimana sikap seseorang [percaya, pendoa] ketika berada di Menara Doa, dijelaskannya sikap yang benar [Yesaya 62:6-7] yakni pro-aktif, tidak berdiam diri, namun ia menaikkan nyanyian syukur, pujian, bermazmur, berdoa, menyembah dalam roh. Mengingatkan Tuhan kepada Sion yakni mengucapkan janji-janji Allah. Menaikkan doa dengan tidak jemu-jemu atas dasar kasih dan kerendahan hati. 

Pada akhir sesi, nara-sumber menyampaikan hasil-hasil yang luar biasa dari Menara Doa sesuai dengan nats Amos 9:11-15 yaitu : 1. Pemulihan, mujizat, pewahyuan [ayat 14a]. 2. Semakin luas penanaman Gereja [ayat 14b]. 3. Berkat materi berkelimpahan [ayat 14c]. 4. Perlindungan Tuhan [ayat 15]. 

Nara-sumber menghimbau agar BPD dan BPLN yang belum mendirikan Menara Doa agar segera melakukan hal itu untuk menopang pelayanan di wilayah masing-masing.