Rakernas I PI : Selalu Siap Melayani & Jangan Lengah !
Pengalaman-pengalaman pahit yang dialami seorang pemberita kabar baik merupakan tanda kuasa Tuhan Yesus tak pernah tinggalkan kita. Selain itu, seorang hamba Tuhan harus siap menderita, mempunyai penguasaan diri, sabar ketika kena fitnah, biasa hidup dalam pergumulan.
Hal itu disampaikan Pdt. Gilbert Lumoindong, Ketua I BPP GBI pada hari pertama Rakernas I PI [Graha Bethel, Jakarta, 01/11]. Tema acara Sehati Menginventarisasi Untuk Menuntaskan Amanat Agung dan berlangsung mulai tanggal 01 - 03 Nopember 2023.
Ia menegaskan pemberitaan kabar baik itu memberitakan tentang Yesus Kristus. "Kotbahkan tentang Yesus Kristus secara sederhana. Kalau kotbah, pastikan Alkitab berkata.......Jangan jadi pemberita kalau jarang baca Alkitab. Alkitab punya kuasa, bukan kutipan-kutipan yang bagus tapi tak ubah hati.Kita percaya bahwa mujizat masih ada, andalkan kuasa Tuhan, percaya pengurapan Roh Kudus. Kita musti gregetan sama setan. Inti satu gereja yakni team doa, team kabar baik yang solid, bersih hati dan percaya kepada kuasa-Nya. Setan kacaukan gereja, tapi sebagai pemberita kabar baik, tetap siap melayani, menyatakan kemuliaan-Nya", pesannya.
Nats pertama ia kutip dari 2 Timotius 4:1-8 "..........4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya........".
Nats berikutnya Lukas 7:21-22 dan I Petrus 3:13 ".......Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar".
Empat step menurutnya siap sedia dan jangan lengah sebagai pemberita kabar baik yaitu : 1. Menghadapi serangan iblis. 2. Diperintahkan Tuhan ke mana saja dan melakukan apa saja. 3. Direndahkan, disakiti serta di lukai [fitnah]. 4. Menyatakan kemuliaan Kristus, tidak perlu tahu dalam situasi hati bagaimanapun.
Pemberita kabar baik curhat kepada Tuhan, lanjut menangkan jiwa untuk Kristus. "Penginjil sejati, pernah alami masa-masa sukar seperti Musa di tepi laut Merah, ketika ribuan kereta perang Raja Firaun semakin mendekat. Sementara bangsa Israel memaki-maki dia," ujarnya.
Lebih lanjut ia menegaskan musuh pemberitaan kabar baik adalah merasa dirinya adalah bos. "Tak ada yang dibanggakan berapa jumlah cabang gereja yang ia punya. Jangan berperan sebagai playing victim. Daniel dan kawan-kawan menolak menyembah Raja kala itu. Yusuf dan Paulus juga tidak main playing victim,"tegasnya.
Pdt. Gilbert Lumoindong membagikan langkah cara seorang hamba Tuhan menyiapkan diri yaitu 1. Mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Jangan mudah tersinggung. 2. Memenuhi hati dan pikiran kita dengan Firman Tuhan. 3. Menjaga motivasi hidup kita agar tetap pada kehendak Tuhan, sehingga ia tak mudah tersinggung. Kunci motivasi bukan menjadi terkenal. 4. Menyadari kita lemah, tidak berdaya, tidak punya apa-apa tanpa Kristus. 5. Tetap berjaga dan berdoa.
Berkat yang kita dapatkan jika kita bersiap menurutnya terdiri dari empat hal yaitu 1. Kepekaan akan mana yang Tuhan sedang bekerja, mana yang adalah serangan iblis.Jika Tuhan sedang proses, sabar. 2. Kejelian melihat kesempatan ketika Tuhan sedang buka pintu. Percaya kepada kepekaan Roh. 3. Kekuatan dalam masa-masa sukar dan menyakitkan. 4. Hikmat dan bijak dalam situasi - situasi yang serba salah dalam kehidupan dan pelayanan.
II Tawarikh 29:11 Anak-anakku, sekarang janganlah kamu lengah, karena kamu telah dipilih TUHAN untuk berdiri di hadapan-Nya untuk melayani Dia, untuk menyelenggarakan kebaktian dan membakar korban bagi-Nya menjadi nats terakhir yang ia baca.