Konas TCI : Pelayanan TCI Konsisten di 12 MN
Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI, Dr. Jeane Marie Tulung mengapresiasi pelayanan TCI yang luar biasa di wilayah 12 Mutiara Nusantara. Hal itu ia sampaikan dalam sambutan singkat Konsultasi Nasional TCI [Transformation Connection Indonesia] 12 Mutiara Nusantara [MN].
Tema acara ialah Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah Kehendak-Mu di Bumi Seperti di Surga [Matius 6:10], digelar di Graha Bethel, Jakarta [Rabu, 15/11].Dr. Jeane Marie Tulung bersyukur Indonesia masih diberkati Tuhan dan berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik.
Institusi yang dipimpinnya bekerja-sama dengan Gereja, hamba-hamba Tuhan, untuk mengentas kemiskinan, memberikan literasi di wilayah-wilayah yang membutuhkan di Indonesia. "Wujud nyatanya antara lain Kelompok Tumbuh Bersama, UKM, pertanian, peternakan terpadu, PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi," ujarnya.
Menutup sambutannya, Dirjen Bimas Kristen [foto bawah tengah] mengharapkan agar Konas TCI bisa mencapai tujuan untuk saling membantu, menopang sampai terwujud transformasi bangsa atas dasar saling mengasihi.
Lebih lanjut, Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, MTh [foto bawah kiri] menyampaikan pandangannya Gereja yang bertumbuh, belum tentu ada pertumbuhan dari sisi iman. "TCI melayani di 12 MN adalah sebuah tindakan ilahi. Di sana Tuhan hadir. Andalkan kuasa Tuhan," pesannya.
Mengakhiri sambutannya, ia berpesan agar saatnya [Gereja, pelayanan] bekerja-sama lintas Sinode dan hal itu akan mengembalikan peran Gereja, sehingga [pelayanan] tidak jalan sendiri-sendiri.
Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Debora Purada MTh [foto bawah kanan] mempresentasikan tentang Gereja Bersatu Bagi Transformasi di 12 Mutiara Nusantara. Menurutnya, hal itu melalui beberapa cara seperti pendidikan, transportasi, pengembangan ekonomi sehingga bisa terjadi transformasi di masyarakat.
Acara diawali dengan kotbah Ketua Umum BPP GBI, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, MTh. Sementara itu, pembukaan acara secara resmi oleh Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI, Dr. Jeane Marie Tulung dengan memukul gong.