Berita Bethel
Penulis: Pram (30/06/2015)

Pelmas : Ketum BPH Hadiri Buka Puasa Bersama Lintas Agama


Dialog Kerukunan dan Buka Puasa Bersama Pimpinan Lintas Agama diadakan di Jakarta Utara, (Senen, 29/6, jam 16.00-18.00 Wib). Acara bertemakan “ Dengan Berpuasa Kita Perkokoh Ketaqwaan dan Perkuat Silahturahmi Sesama Anak Bangsa".



Kegiatan ini merupakan acara silahturahmi dan dialog yang dilakukan setiap tahun di wilayah Jakarta untuk memperkokoh kerukunan dan peringatan perayaan Ramadhan yang digagas oleh majelis – majelis Agama. Hal ini disampaikan Pdt. Manuel Rantung, S.Si, MM selaku sekretaris Umum PGI DKI Jakarta dalam sambutan singkatnya.



Dialog kerukunan ini diprakarsai PGI bersama Pdt. Yonathan Sudarjadi selaku Ketua BPD GBI DKI Jakarta dan Departemen Pelayanan Masyarakat BPH GBI. Para pembicara masing-masing Dr. H. Abdulrachman, M.Ag, (Ka. Kanwil Agama DKI Jakarta), Prof. Syafi’I Mufid (Ketua FKUB DKI Jakarta), Pdt. Dr. Japarlin Marbun (Ketua Umum BPH GBI), Pdt. Shepard Supit (Ka. Biro Pengembangan Masyarakat Departemen Pelmas BPH GBI).



Para hamba Tuhan BPH GBI hadir yaitu Pdt. Paul R. Widjaja (Sekretaris Umum BPH GBI) , Pdt. Melianus Kakiay, M.Th (Ketua Pembinaan Wilayah BPH GBI), Pdt. dr. Josafat S. Mesach (Ketua Misi dan Pengembangan Masyarakat BPH GBI), Pdt. Ir. Suyapto Tandywasesa, M.Th (Bendahara Umum BPH GBI), Pdt. Didimus Fingkreuw, M.Th (Ka. Biro Pelayanan Sosial DPM BPH GBI), K.H. Dr. Lutfi Hakim (Ketua Umum FBR), Bpk. Onggou Joyo (Penasehat Majelis Tinggi Agama Konghucu), K.H. Nohan (Tokoh Agama Surabaya), Lisa Mulyati (Kepala Bimas Kristen DKI Jakarta), Ketua dari 5 Wilayah FKUB Se DKI Jakarta, tokoh – tokoh lintas agama di DKI Jakarta.



Pokok pikiran yang disampaikan Prof. Syafi’I Mufid selaku Ketua FKUB yakni sesuai dengan Dasar Negara Indonesia yang tercantum dalam Pancasila, Sila pertama yang berbunyi : “ KeTuhanan Yang Maha Esa” yang maksudnya adalah negara ini sudah dibangun dalam kebersamaan, adanya rasa toleransi sehingga terbentuk kesetaraan dan keselarasan yang tetap utuh.



Dr. H. Abdulrachman, M.Ag, selaku KA. Kanwil Agama DKI Jakarta mengatakan dialog kerukunan ini terus dilakukan, karena kerukunan adalah cita – cita bersama dan jangan dirusakkan.Pdt. Dr. Japarlin Marbun menyampaikan bahwa kegiatan dialog ini sangat bagus, menjadi wadah untuk bercakap – cakap untuk memecahkan perbedaan – perbedaan sehingga kerukunan semakin terbentuk. Silahturahmi menjadi penting bagi pemimpin – pemimpin maka perlu dikembangkan. Melalui pertemuan ini untuk mencapai tujuan bersama, melakukan kegiatan bersama untuk memberkati Negara Indonesia.



K.H. Dr. Lutfi Hakim (Ketua Umum FBR) menambahkan, perlu mengembalikan budaya kita supaya generasi muda dapat menjaga budaya – budaya yang sudah ada, memeliharanya dan mengambil budaya yang baru yang lebih baik , supaya generasi muda tidak terombang – ambing.



Pdt. Paul R. Widjaja bersyukur karena di DKI Jakarta sangat terasa kerukunan agamanya, dan mengkutip ayat Firman Tuhan yang dikutip dari Mazmur 133: 1 – 3 “ Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!......

Nats itu berisi tentang persaudaraan yang rukun. Inti ayat diatas yaitu bila kita hidup rukun maka berkat Tuhan akan turun.



Onggou Joyo (Penasehat Majelis Tinggi Agama Konghucu) mengatakan berbicara tentang kerukunan mengingatkan kepada perbedaan, dimana yang berbeda ini tetap baik bila kerukunan senantiasa dikelola dan dijaga dengan baik, bila tidak maka akan timbul kehancuran.



Himbauan dari Ketua – Ketua FKUB se wilayah DKI Jakarta bahwa pertemuan dialog seperti ini perlu di tingkatkan mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan, jangan hanya diadakan di tingkat kota saja, supaya kerukunan ini semakin tercipta baik dari tingkat atas bahkan sampai kepada masyarakat kecil sekalipun. Dr. H. Abdulrachman, M.Ag, selaku Ka. Kanwil Agama DKI Jakarta menanggapi hal tersebut bahwa akan ditingkatkan dialog kerukunan di tingkat Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan. [Lasma Sulsatri Borpas - Departemen Pelmas BPH GBI].