Bendera Palestina Berkibar di PBB
Momen bersejarah berkibarnya bendera Palestina di markas besar PBB di New York terjadi tepatnya pukul 13.16 waktu setempat. Foto Presiden Mahmoud Abbas mencium bendera Palestina sebelum mengibarkannya untuk pertama kali di markas besar PBB pada Rabu (30/9). Bendera Palestina Berkibar di PBB
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon yang hadir disamping Presiden Mahmoud Abbas saat upacara pengibaran bendera, menyebut peristiwa ini, "hari kebanggaan bagi orang Palestina di seluruh dunia," dan "hari harapan."
"Kini waktunya untuk mengembalikan kepercayaan oleh baik Israel dan Palestina untuk perdamaian, dan akhirnya, realisasi dua negara untuk dua bangsa," lanjut Ban.Sebelumnya, pada pidato di Majelis Umum, Abbas sempat mengkritik Israel yang ia tuduh tak berkomitmen terhadap perjanjian Oslo yang ditandatangani pada 1990-an.Israel dan Amerika Serikat menentang pengibaran bendera Palestina ini, bersama dengan delapan negara lainnya.
Sementara banyak yang berharap momen ini menjadi penanda simbolis menuju berdirinya negara Palestina, dikutip dari CNN, reaksi warga Palestina terkait pengibaran bendera di PBB beragam
"Kami senang melihat bendera kami, namun kami tak mau hanya melihat bendera," kata Anwar Basti, seorang pemilik restoran di Kota Tua Yerusalem. "Kami ingin melihat orang-orang mendukung bendera ni. Saya bisa meletakkan sejuta bendera, namun jika bendera itu tidak membuat seseorang menjadi kuat, maka (bendera) itu hanya warna."
"Anda butuh perubahan di sini, bukan di PBB," kata Mohammed Ali, seorang pemilik toko suvenir di Kota Tua.
Mustafa Barghouti, anggota Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan Abbas telah membatalkan Perjanjian Oslo dan perjanjian lain yang terkait. (Baca: Presiden Palestina: Israel Terus Langgar Perjanjian Oslo)
"Ini adalah hal yang sangat penting—yang paling penting," kata Barghouti. "Deklarasi (Abbas) bahwa perjanjian yang ada tidak berlaku untuk warga Palestina lagi."Akibatnya, menurut Barghouti, segala bentuk koordinasi keamanan antara Palestina dan Israel telah dibatalkan. Palestina akan mulai menggunakan perlawanan tanpa kekerasan sementara menyerukan sanksi terhadap Israel.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pidato Abbas "menipu dan mendorong hasutan dan pelanggaran hukum di Timur Tengah.". Kantor Netanyahu menekankan bahwa "Israel secara ketat mempertahankan status quo di Temple Mount dan berkomitmen untuk terus melakukannya sesuai dengan perjanjian." Pernyataan Netanyahu juga meminta Otoritas Palestina untuk bergabung Israel dalam perundingan langsung tanpa prasyarat.[Sumber : CNN Indonesia / Foto : Reuters-Andrew Kelly].