Berita Bethel
Penulis: Pram (04/11/2015)

Tanggung Jawab Ortu Kepada Anak


"Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya”(Lukas 2:41-51). Setiap orang tua pasti merindukan yang terbaik buat anak-anaknya.



Karenanya tiap orang tua akan selalu berusaha melakukan yang terbaik buat keluarganya masing-masing. Lewat renungan hari ini kita dapat belajar beberapa teladan tanggung jawab sebagai orang tua kepada anak yang diteladankan oleh orang tua Yesus:



PERTAMA: Sejak kecil Maria dan Yusuf mengajarkan teladan akan pentingnya ibadah (ay. 41). Orang tua Yesus sangat memahami bahwa tanpa pertolongan Tuhan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka tidak mampu untuk merawat Yesus tanpa anugrah dan pertolongan Tuhan.



Tiap orang tua harusnya menyadari bahwa tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan jasmani anak maka anak itu dapat bertumbuh dengan baik, sebab tanpa pertumbuhan rohani tanpa pengenalan akan Tuhan sejak kecil maka anak-anak tidak akan mampu bertumbuh dengan baik dalam hidup ini.



KEDUA: Tiap orang tua bertanggung-jawab memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya. Pada zaman Yesus, sebelum seseorang masuk sekolah pada usia 6 atau 7 tahun, orang tua mereka mengajar mereka tentang pengakuan iman Yahudi (Ulangan 6:4-5), belajar menghafal ayat ayat dari Kitab Taurat dan ayat-ayat pilihan dari Kitab Mazmur.



Demikianlah Maria dan Yusuf mengajarkan serta memberikan pendidikan kepada Yesus sampai dia berumur 12 tahun.Dalam kitab Ulangan 6:1-9 Tuhan memerintahkan kita untuk secara berulang-ulang mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak kita pada waktu duduk, dalam perjalanan waktu berbaring dan waktu bangun.



Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya anak-anak diajarkan akan pendidikan yang baik termasuk pengajaran akan Firman Tuhan sehingga anak anak kita dapat bertumbuh dengan baik.



KETIGA: Tiap orang tua bertanggung jawab memberikan perhatian yang baik kepada anak-anaknya. Saat Yusuf dan Maria kehilangan Yesus saat dalam perjalanan pulang setelah merayakan Paskah di Yerusalem (ay. 45-46), mereka sibuk untuk mencari Yesus, sampai sampai mereka tidak menemukan Yesus di Nazaret menyebabkan mereka harus kembali ke Yerusalem dengan menempuh jarak perjalanan selama 3 hari perjalanan.



Hal ini menggambarkan bahwa betapa Yusuf dan Maria sangat memperhatikan akan Yesus. Bentuk perhatian seperti inilah yang seharusnya menjadi teladan bagi tiap orang tua saat ini. Sebab kebanyakan dari anak anak sekarang yang rusak dalam pergaulan hidup mereka salah satu alasannya karena mereka kurang mendapat perhatian dari orang tua mereka.



KEEMPAT : Orang tua bertanggung jawab memberikan pengasuhan kepada anak. Akhir dari kisah Maria dan Yusuf dalam bacaan ini setelah mereka mendapati Yesus kembali di Yerusalem mereka membwa pulang kembali Yesus ke Nazaret dan Yesus tetap hidup bersama dengan orang tuanya dan dalam pengasuhan orang tua.



Penting sekali untuk dipahami bahwa tiap orang bertanggung-jawab memberi pengasuhan pada anak anak mereka. Karenanya peran orang tua sangat besar dalam memberi pengasuhan pada anak.



Pada akhirnya Yesus bertumbuh dengan baik, menjadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada pada-Nya (Lukas 2:40), bahkan ia bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar- Nya dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. (Lukas 2:52).“Ketika kita mendidik anak dengan benar,kita sedang membangun satu generasi yang benar” dalam terjemahan bahasa Inggris versi Net Bible disebutkan: “You should have the same attitude toward one another that Christ Jesus had”.



Pikiran dan perasaan Kristus diterjemahkan menjadi attitude, kata yang menggambarkan ekspresi diri kita yang keluar dan bisa ditangkap oleh indra manusia. Pikiran dan perasaan hanya bisa dipahami oleh orang yang bersangkutan; sedangkan sikap bisa terlihat ekspresinya dalam diri kita dan dipahami oleh orang lain disekeliling kita. [Sumber : R.A.B. Pdm. Selnop Padang, S.ST.PI].