KKR Jumat Agung : Sudah Selesai
Tugas dan misi Yesus telah selesai, Ia mengatakan secara singkat "Sudah Selesai" seperti tertulis pada nats Yohanes 19:30 "Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia : "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya".
Nats itu menjadi ayat utama pembahasan Pdt. Alex Leo pada KKR Jumat Agung dengan tema "It's Finished" di GBI Mal Taman Palem, Jakarta-Barat (Jumat, 25/3).
Pdt. Alex Leo mengatakan Yesus ucapkan satu kata "sudah selesai".
Sebab, Ia sudah selesaikan tugas dan misi-Nya untuk menebus seluruh dosa manusia.Menurutnya, dosa masuk ke dalam hidup manusia, mirip narkoba masuk ke manusia.Iblis menggoda manusia agar berdosa, salah satu contohnya supaya manusia mencoba narkoba.
Selanjutnya, imbuhnya setelah dosa masuk, maka manusia jadi terikat, dikuasai dan dibelenggu narkoba itu. Sebetulnya manusia mencoba lepas dari dosa dan ikatan (kecanduan) narkoba tapi tidak mampu. Namun jika ia berusaha sendiri tidak akan mampu. Ia perlu bantuan kuasa Tuhan dan orang lain.
Pdt. Alex memerinci akibat dosa menghasilkan efek buruk antara lain hubungan suami-istri, ekonomi, keluarga, bisnis, pekerjaan dan lain-lain terganggu. Dosa juga menghasilkan jiwa yang tertekan bahkan keinginan dan tindakan bunuh diri.
Ia kemudian mengutip nats Yohanes 3:16 dan Roma 6:3-13 yakni tentang darah Yesus yang melakukan pengudusan. Namun, setelah itu dosa jangan berkuasa lagi atas hidup orang percaya. Namun, Pdt. Alex mengakui masih ada kemungkinan-kemungkinan orang percaya jatuh ke dalam dosa lagi.
"Agar manusia (orang percaya) tidak kembali hidup dalam dosa, ia harus hidup sesuai dengan Firman Tuhan dan tuntunan Roh Kudus, sesuai dengan nats Roma 10:9-10,"ujarnya.
Hasil pengorbanan Yesus di kayu salib, Pdt Alex sampaikan antara lain sakit penyakit ditanggung-Nya (I Petrus 2:24). Selain itu, dosa-dosa leluhur dihapuskan (Galatia 3:13).
Ia juga membacakan nats 2 Korintus 9:8 dan 2 Korintus 8:9. "Tuhan kadang memproses orang percaya guna menerina janji-janji-Nya," pungkasnya.
KKR ini dimeriahkan dengan pujian, tarian dan drama kehidupan wong cilik ditengah-tengah kehidupan sehari-hari yang minim dari sisi ekonomi dan perumahan. Di sesi penutup, Pdt. Alex mendoakan para jemaat yang sakit, kesulitan ekonomi, berbeban berat dan lain-lain dari atas mimbar.